AktualTimes.com, Pemerintahan – Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sam Sachrul Mamonto, Kamis (18/08/2022), mencopot 2 Kepala Sekolah (Kepsek) dan melantik 3 Kepsek baru di Boltim.
Diketahui, pencopotan ini akibat dari viralnya video mayoret drumband sekolah yang dipimpin Kepsek tersebut, memperagakan gerakan atraksi “Goyang Bento”, pada saat berlangsungnya perlombaan 17-san beberapa waktu lalu.
Gerakan Goyang Bento ini, merupakan hal yang tidak senonoh, terlebih jika pelakunya ialah para Siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama. Sehingga, demikian ini ditanggapi oleh Bupati Boltim, adapun buntunya adalah pencopotan terhadap Kepala Sekolah yang berkaitan.
Di samping itu pun, Bupati Kabupaten Boltim berpesan kepada para tenaga pengajar, bahwa tindakan yang dianggap telah menyalahi norma itu, diharapkannya agar tidak kembali terulang. Serta, pencopotan Kepala Sekolah yang dilakukan hari ini, diharap Bupati supaya dijadikan contoh tegas.
“Saya berharap guru-guru yang di Boltim lebih mengutamakan lagi etika dan moral ketika melaksanakan proses mengajar, karena disaat pemerintah tengah gencar-gencarnya menggali potensi-potensi budaya dan sejarah Boltim justru kejadian ini yang malah merusak citra budaya daerah dan yang saya lakukan ini adalah sebuah langkah cepat yang diambil dari Pemerintah Kabupaten Boltim,” ujar Sachrul.
Lebih lanjut Bupati, hal yang telah membumi tersebut juga berbuntut yang tidak baik bagi citra Daerah kita sendiri, dampak yang tumbuh pun akan lebih sulit untuk ditepis, apalagi saat ini Boltim sedang berada dipermukaan, dan dampak negative yang diciptakan ketidak senonohan ini nantinya akan memengaruhi hal tersebut.
“Dimana guna memulihkan masalah ini butuh waktu yang panjang karena kami harus memohon kepada penguasa IT untuk melakukan takedown menghilangkan video itu dan itu butuh proses, saya tidak menyalahkan siswanya yang saya salahkan adalah pembina di sekolah tersebut karena dia harus bertanggung jawab, sesuatu yang terjadi pada anak didiknya gurunya yang harus bertanggung jawab, kalu gurunya tidak bertanggung jawab maka kepala dinasnya, kalau kepala dinasnya tidak maka Sekda selaku Panglima ASN yang harus bertanggung jawab,” tegas Sachrul.
Selain itu, Bupati juga menegaskan bila ketidak senonohan ini berdampak pula terhadap pertumbuhan moralitas bagi Siswa/Siswi didaerah kita,“Saya hanya ingin menyelamatkan moral anak-anak Bolaang Mongondow Timur,” pungkasnya.
Diketahui kepala sekolah yang dilantik Bupati Sachrul adalah Rolita Okong dilantik menjadi Kepsek SMPN Daerah Kotabunan, Amelia Budikasih dilantik menjadi Kepsek SMP 3 Tutuyan serta Arni Lasanggo dilantik menjadi Kepsek SMP Satap Molobog.