AktualTimes.com, Peristiwa – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite, Solar dan Pertamax di tengah eforia perayaan kemerdekaan RI, mengejutkan seluruh rakyat Indonesia. Terkhusus mahasiswa Kampar yg tergabung dalam Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) dan Pemuda mahasiswa Kampar, mengadakan aksi demonstrasi untuk menyampaikan keresahan rakyat khususnya rakyat kampar.
M. Alif Fadillah selaku Koordinator Lapangan menyampaikan beberapa point dalam orasi nya,”Disini kami dari GPPI dan Pemuda mahasiswa Kampar mengadakan aksi turun Ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat terkait kenaikan BBM,dan kita sangat menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak tersebut,” Ujar Alif.
Keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memberi dampak langsung terhadap masyarakat yakni naiknya harga – harga bahan kebutuhan pokok, dan harga barang industri.
Inflasi inilah membuat daya beli dimasyarakat menurun yang mengakibatkan kurang terserapnya barang barang yang diproduksi oleh para buruh dan petani di masyarakat. Sambung nya
Dan sekali lagi, pemerintah menghianati konstitusi negara bahwa jelas termakhtum dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 menyatakan,”Bumi Air dan kekayaan alam yg terkandung di dalam nya di kuasai oleh negara dan di pergunakan sebesarnya untuk kemakmuran rakyat, dengan naiknya harga BBM ini jelas jauh dari kata makmur untuk rakyat Indonesia,” Ungkap Alif Altan Alhadat selaku Koordinator Umum juga menyampaikan beberapa tuntutan dalam orasinya.
“Kami membawa beberapa tuntutan,pertama kami menolak kenaikan harga BBM, kedua Turunkan harga komoditas pangan cabut omnibuslaw dan Lawan rezim komprador. Tadi kita berhasil masuk kedalam gedung DPRD Kampar, ada sedikit gesekan dengan aparat karna kedatangan kita di hambat oleh pagar kantor DPRD. Kami sangat menyayangkan sikap dari Wakil Rakyat yg ada di Kabupaten Kampar, karna di hari senin ini cuma ada 1 orang anggota DPR yg berada di kantor sedangkan jumlah anggota dewan di Kampar ada 45 orang ucap,” Lanjutnya.
Altan juga menyampaikan bahwa kantor DPRD Kampar seperti gedung tak berpenghuni.
“Kantor nya sepi,seperti kuburan dan gedung angker,” Tutupnya. (Adra/Kuansing)