Menu

Mode Gelap
Caleg Dapil I Panji Saputra Maju Memperebutkan Kursi DPRD Kuansing Pada Pemilu 2024 Advokad Asal Kota Kalianda Heri Prasojo SH, Mengelola Manajemen Kantor Hukum SPP LAW FIRM Jakarta Bupati Labuhan Batu Beri Kejutan Nasi Tumpeng ke Wakil Bupati Labuhan Batu Respon Cepat Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto Memberikan Bantuan Kepada Warga Bumi Agung yang Tertimpa Musibah Buka Lomba Banding Nyanyi Pesparawi,Pj Bupati SBB: Kita Semua Dituntut Bersatu Saling Melayani

Boltim · 27 Jul 2022 03:15 WIB

DP3A Boltim Lakukan Sosialisasi Terkait Perlindungan Terhadap Anak


 DP3A Boltim Lakukan Sosialisasi Terkait Perlindungan Terhadap Anak Perbesar

AktualTimes.com, Pemerintahan – Setelah ditetapkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Madya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan kekerasan terhadap anak, Selasa (26/07/2022),

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP3A) Boltim, bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Anak (PPA) Gereja Syalom Tutuyan, menggelar sosialisasi dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2022.

“Sosialisasi ini terkait perlindungan anak. Atau seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, dengan peserta adalah PPA, orang tua wali dan Mentor PPA,” ungkap Silvana Rani Kaeng, narasumber dari DP3A Boltim.

Lanjut Rani mengatakan, perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat dari kekerasan dan diskriminasi.

“Contoh bentuk kekerasan pada anak di lingkungan keluarga berupa kekerasan fisik seperti mencubit, menjewer, menendang, memukul dengan tangan, memukul dengan benda. Termasuk, membandingkan dengan saudaranya/ anak lainnya, membentak dengan suara keras dan kasar, menyebut anak bodoh, pemalas, nakal dan kekerasan seksual. Cara-cara ini harus kita hindari terhadap anak,” jelasnya.

Rani menambahkan, ada banyak pemicu terjadinya kekerasan terhadap anak, mulai dari lingkungan keluarga, karena disebabkan orang tua tidak memiliki konsep pola asuh, orang tua agresif dan emosional, orang tua tunggal, pernikahan dini, factor ekonomi, pola komunikasi satu arah, kasih sayang yang hilang pada masa golden age atau masa emas pada anak-anak di awal pertumbuhannya serta terakhir yakni cara berpakaian.

“Sehingganya, kami dari DP3A berharap kepada kita semua tidak terkecuali orang tua untuk selalui memelindungi anak-anak, menjaganya dengan baik agar menghindari mereka dari hal-hal yang dapat mengakibatkan mereka trauma,” tutupnya.(*)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mom Vs Daughter Onlyfans Best OnlyFans Site!

7 Desember 2023 - 08:00 WIB

Nude Korean Girl Pics – Try Online OnlyFans Sites!

7 Desember 2023 - 08:00 WIB

Bupati Tapsel Dolly Pasarbu Kukuhkan Pengurus BKMT Tapsel, Bupati di Upa -Upa

6 Desember 2023 - 22:51 WIB

Mantap! Gunung Baringin Juara Pertama Desa Binaan Kategori PTP2WKSS se-Sumut

6 Desember 2023 - 22:28 WIB

Bupati Labuhan Batu Beri Kejutan Nasi Tumpeng ke Wakil Bupati Labuhan Batu

6 Desember 2023 - 19:40 WIB

What to Do If Your Glucose Daddy Asking for Bing Gamble Cards

6 Desember 2023 - 19:23 WIB

Trending di Topik Terkini