AktualTimes.com, Boltim – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Pemkab Boltim) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, menyatakan himbauan kepada seluruh warga masyarakat Boltim, untuk siaga banjir, Sabtu (16/04/2022).
BPBD Boltim, lewat Setkretaris Fitra Damopolii S.IP saat diwawancarai media AktualTimes.com terkait peningkatan curah hujan diwilayah Boltim akhir-akhir ini. Ia menuturkan sejumlah jawaban, terkait dampak yang disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut.
Dimana, salah satunya adalah bencana banjir yang menimpa puluhan warga Desa Buyat Kecamatan Kotabunan, pada Jumat (15/04) sore kemarin. Yang menurut Fitra, penyebab terjadinya musibah tersebut, tidak lain adalah luapan air bah sungai, dimana debit air akibat hujan deras yang melanda wilayah Boltim sekira hampir 2 (Dua) jam lamanya kemarin itu, membuat kurang lebih sebanyak 30 rumah warga tergenang banjir, dengan tinggi air yang mencapai perut orang dewasa, di sejumlah titik.
Luapan air bah itu (lebih lanjut Fitra) tak mampu lagi terbendung oleh aliran sungai, sehingga debit air akhirnya menerobos masuk kedalam pemumikam warga setempat. (Estimasi Fitra) Hal tersebut, dikarenakan kondisi sungai yang sudah sangat dangkal, akibat adanya aktivitas pembuangan sampah dialiran sungai tersebut yang tidak lain dilakukan oleh masyarakat setempat sendiri. Al hasil, yang kemudian dirugikan oleh aktivitas itu adalah dirinya sendiri dan bukan orang lain.
Bukan itu saja yang dikatakan, dirinya pun kemudian menambahkan himbauan kepada seluruh masyarakat se-Kabupaten Boltim, agar tidak melakukan tindakan yang merugikan tersebut (Membuang sampah pada aliran sungai), serta selalu mawas diri.
“Untuk kebersihan lingkungan dijaga, jangan sembarangan membuang sampah di selokan dan di sungai. Karena jika terjadi hujan, akibatnya sungai sudah tidak mampu menampung debit air karena terlalu banyak sampah. Dibuyat itu, termasuk selokan-selokan yang ada didepan itu kan sudah penuh dengan sampah, akibatnya air meluap hingga masuk ke pemukiman,” jawabnya.
Lain dari pada itu, Fitra pula menanggapi musibah banjir yang melanda Desa Buyat, terkait bantuan kemanusian dikatakannya, untuk saat ini pihaknya masih melakukan pendataan tentang seberapa besar dampak kerugian yang ditimbulkan oleh bencana tersebut, yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh pihak BPBD.
“Melihat dari sisi dampak yang ditimbulkan oleh banjir,” tanggapnya.
Di samping itu, kepada masyarakat Buyat, Fitra juga menuturkan rasa keperihatinannya atas apa yang telah menimpa mereka sore hari kamarin. Sembari menegaskan, bahwa BPBD saat itu juga telah mengerahkan sejumlah tim guna memantau langsung kondisi warga Desa Buyat yang terdampak banjir.
“Pemerintah, khususnya BPBD ikut prihatin oleh musibah yang dialami oleh masyarakat buyat. Sudah ada tim dari BPBD disana, saat ini saya sedang melakukan koordinasi terkait kondisi selanjutnya,” tuturnya sembari menegaskan.
Ada pun diimbuhkannya, kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Boltim terutama yang bermukim diwilayah bantaran sungai agar tetap waspada. Mengingat, bencana alam datang dengan cara tiba-tiba.
“Waspada terhadap cuaca extreme, perhatikan tanda-tanda alam,” imbuhnya.
Lebih lanjut diingatkan Fitra, bahwa begitu pentingnya kesadaran diri dengan tidak melakukan aktivitas yang merugikan, salah satunya ialah tindakan penebangan pohon secara ilegal, karena yang kemudian dirugikan adalah kita.
“Terutama kesadaran masyarakat untuk jangan membuang sampah dialiran sungai, kurangi perambahan hutan, serapan air itu sudah kurang, karena pohon-pohon sudah habis dipangkas, dan yang namanya ilegal loging itu berpengaruh dengan terjadinya banjir,” menutup konfirmasi.