Menu

Mode Gelap
Rapat Paripurna DPRD SBB Terkait KUPA dan PPPA Molor Solar Bersubsidi Bagi Nelayan Menjadi Perhatian Pemkab Labuhanbatu, Simak !! Bupati Buka UNAR Non Reguler Ke-IV 2023 Ketua TP-PKK Kabupaten Labuhanbatu Kunjungi Desa Tebing Linggahara Polres Metro Jakbar Gelar Apel Dalam Rangka Pelaksanaan Operasi Zebra Jaya Tahun 2023 Dari Tanggal 18 Sampai Dengan 1 Oktober 2023

Nasional · 8 Mei 2022 23:48 WIB

MUI Minta Umat Muslim Panjatkan Doa Qunut Nazilah Bagi Israel


 Lambang Majelis Ulama Indonesia (MUI). Perbesar

Lambang Majelis Ulama Indonesia (MUI).

AktualTimes.com, Nasional – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada umat Muslim untuk memanjatkan doa Qunut Nazilah saat peringatan kemerdekaan Israel yang jatuh pada 14 Mei mendatang. Dengan harapan, umat Muslim dapat mengatasi musuh kemanusiaan hingga peradaban.

Dalam hal ini, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim melalui keterangan tertulisnya, pada Minggu (08/05/2022), menyerukan terkait doa Qunut Nazilah tersebut, supaya dapat dipanjatkan oleh umat Muslim yang ada di Indonesia, sebagai harapan agar, penghelatan perigatan kemerdekaan Israel dapat berjalan dengan lancar.

“Kepada seluruh umat Islam, sesuai dengan Tausiyah Lebaran MUI baru-baru ini, diserukan agar memanjatkan doa Qunut Nazilah saat melaksanakan salat dalam waktu yang panjang,” keterangan tertulis Sudarnoto Abdul Hakim.

Sembari menutur harapannya, Sudarnoto juga menerangkan, bahwa doa Qunut Nazilah ini biasanya dipanjatkan pada waktu-waktu tertentu saja, seperti sedang terjadinya suatu wabah, ketakutan, paceklik, serta serangan hama.

“Qunut ini adalah Sunnah Rasul Muhammad yang dilakukan saat keadaan umat sangat genting seperti ketakutan (al-Khouf), paceklik (Qahth), wabah (Waba’), hama (Jaraad), teraniyaya (Madhlum). Dengan doa Qunut ini diharapkan agar umat Islam bersatu padu, tidak bertikai, sehingga mampu mengatasi musuh kemanusiaan, musuh agama dan musuh peradaban,” lebih lanjut Sudarnoto.

Selain itu, Sudarnoto pula menjelaskan, bila hari kemerdekaan Israel pada 14 Mei tersebut, menurutnya sangat melukai hati para warga Palestina sendiri. Dirinya menyebutkan, bahwa hari kemerdekaan Israel akan menimbulkan eskalasi pertentangan.

“Bagi warga Palestina, kemerdekaan Israel 14 Mei sangat melukai dan karena itu hari pengusiran yang menimpa mereka pada tanggal 15 Mei adalah hari bencana atau Yaum an-Nakbah dan selalu diperingati oleh warga Palestina dengan memperkuat perlawanan terhadap Israel. Tanggal 14 dan 15 Mei yang akan datang akan menjadi hari-hari yang akan menimbulkan ekskalasi pertentangan,” tuturnya.

Lebih jelas Sudarnoto, dimana disampaikannya bahwa peringatan hari kemerdekaan Israel ini, awal mulanya telah terjadi pengusiran besar-besaran terhadap warga Arab dan Palestina, yang mengakibatkan, adanya ratusan ribu warga Palestina yang menderita.

“14 Mei yang akan datang merupakan hari yang penting bagi Zionisme Israel yaitu peringatan kemerdekaan Israel beriringan dengan terjadinya pengusiran besar-besaran terhadap warga Arab Palestina pada tanggal 15 Mei 1948. Diperkirakan ada 700 ribuan warga Palestina yang mengalami penderitaan yang sangat luar biasa, diusir, dibunuh, dan bahkan tidak sedikit perempuan yang diperkosa oleh kelompok Zionis ini,” imbuhnya.

Berikut catatan MUI terkait peringatan kemerdekaan Israel:

  • Penetapan kemerdekaan bagi Israel adalah merupakan kekeliruan yang sangat fatal yang mendapatkan legitimasi dari negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika. Penetapan adanya negara Israel menjadi bukti nyata bahwa sebuah negara jahat telah didirikan dan dilindungi hingga hari ini. Negara-negara inilah yang menanggung dan memikul dosa besar yaitu dosa politik, dosa kemanusiaan, dosa hukum. Masyarakat internasional sangat mengerti bahwa tindakan jahat Israel yang dilindungi ini justru menjadi salah satu pemicu ketidak amanan global. Negara-negara pelindung Israel terutama Amerika suatu saat akan menanggung penderitaannya sendiri atas kesalahan fatal dosa-dosa besarnya.

 

  • Titik jenuh, kemuakan dan kemarahan serta kekecewaan global sudah mulai terasa memuncak atas apa yang dilakukan oleh Zionisme Israel dan negara pelindungnya. Berbagai bentuk reaksi dan perlawanan terasa semakin menguat yang dilakukan oleh kekuatan sipil (civil society) lintas agama, bangsa, dan peradaban. Masyarakat internasional dan kekuatan-kekuatan civil society ini semakin menyadari bahwa Israel-Palestina bukanlah peristiwa politik local, akan tetapi peristiwa kejahatan yang sistimatis yaitu kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan terhadap agama, kejahatan terhadap peradaban, kejahatan terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh negara dan dilindungi oleh negara lain. Kekuatan civil society global akan terus melawan beriringan dengan upaya-upaya diplomatic yang dilakukan oleh banyak negara termasuk Indonesia.

 

  • Peringatan Yaum an-Nakbah adalah tuntutan keadilan, tuntutan penghapusan apartheid, tuntutan perlawanan terhadap berbagai kejahatan yang dilakukan oleh warga dan bangsa Palestina yang harus mendapat dukungan luas termasuk oleh bangsa dan pemerintah Indonesia. Peringatan Yaum an-Nakbah adalah suara tegakkan dan wujudkan kemerdekaan dan kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina. Pemerintah dan bangsa Indonesia masih punya hutang untuk kemerdekaan bangsa Palestina yang sejak konferensi Asia Afrika dideklarasikan tahun 1955. Karena itu spirit peringatan Yaum an-Nakbah perlu terus diberikan amunisi untuk kemerdekaan Palestina.

 

  • MUI senantiasa mengapresiasi dan memberikan dukungan kepada Menteri Luar Negeri RI yang selama ini telah menunjukkan keseriusan dan kegigihannya dalam membela Palestina dan menutup tidak melakukan hubungan diplomatic dengan Israel. Tantangan ke depan terasa semakin berat antara lain di Indonesia sendiri nampak terasa kelompok-kelompok pro Zionisme Israel terus bergerak memperlemah pembelaan terhadap Palestina. MUI bersama ormas-ormas Islam dan kekuatan civil society lainnya bisa memainkan peran khas memberikan jalan menghadapi kelompok pro Zionisme ini.

 

  • Kepada seluruh umat Islam, sesuai dengan Tausiyah Lebaran MUI baru-baru ini, diserukan agar memanjatkan doa Qunut Nazilah saat melaksanakan Sholat dalam waktu yang panjang. Qunut ini adalah Sunnah Rasul Muhammad yang dilakukan saat keadaan ummat sangat genting seperti ketakutan (al-Khouf), paceklik (Qahth), wabah (Waba’), hama (Jaraad), teraniyaya (Madhlum). Dengan doa Qunut ini diharapkan agar ummat Islam bersatu padu, tidak bertikai, sehingga mampu mengatasi musuh kemanusiaan, musuh agama dan musuh peradaban. Seluruh pengurus masjid dan mushola, pimpinan semua ormas Islam, majelis Taklim, lembaga-lembaga pendidikan Islam diharapkan ikut menyampaikan seruan ini mendorong agar membaca doa Qunut Nazilah.

Sumber: Detik.com

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bentuk Kepedulian Polri, BKO Karhutbunlah Ditpolairud Polda Sumsel Bersama Personil Polsek Lalan Bagikan Paket Sembako di Desa Karang Agung

23 September 2023 - 11:41 WIB

Kapolsek Tanjung Raja Pimpin Giat Mitigasi Karhutlah dan Cek Titik Hotspot di Desa Kerinjing

23 September 2023 - 08:15 WIB

Kapolres Muba Bersama Kasat Pol Airud Polres Muba dan Kapolsek Lalan Giat Melaksanakan Polisi Sanjo di Kediaman H. Sukri Tomas Desa Karang Agung

23 September 2023 - 07:32 WIB

Tips Delete Badoo Account?

23 September 2023 - 06:55 WIB

Le LGBTQ versatility Fund est en fait une organisation à but non lucratif business qui blogs caution pour les personnes à faible revenu et les sans-abri people

22 September 2023 - 20:23 WIB

Kapolsek Lalan Bersama Pimpinan GM PT BKI dan Anggota Giat Melaksanakan Pendinginan Titik Api di Wilayah PT BKI Desa Karang Agung

22 September 2023 - 20:23 WIB

Trending di Hukum & Kriminal